PERILAKU
ANAK TUNA LARAS
Anak tuna aras memiliki perilaku yang
berbeda dengan anak normal sebayanya. Ia memiliki gangguan dalam mengendalikan
emosi dan tingkah lakunya. Sehingga ia sering menunjukkan perilaku yang
agresif. Perilaku agresif merupakan perilaku yang disengaja yang berdampak
melukai seseorang atau merusak barang-barang.
Perilaku inilah yang membuat banyak
masyarakat mengucilkannya. ia sering mekukan perilaku ini tanpa sebab. Perilaku
yang dianggap masyarakat tidak wajar adalah kebiasaannya menyakiti orang lain
atau menyakiti diri sendiri yang menyebabkan luka pada tubuh. Luka itu bisa
dalam tafar ringan sampai berat. perilaku ini kebanyakan dilakukan oleh penyandang tunalaras
tingkat berat, yaitu psikotik, autistik, atau schizopherinik.
Perilaku
ini biasa mereka (anak tuna laras) lakukan dengan memakai benda tajam atau
dengan tangan kosong (memukul, menampar, membenturkan kepala ke tembok, dll). Tentu
perilaku ini sangat berbahaya, karena akibatnya bisa pada luka tubuh yang berat
atau pada keadaan yang tidak diinginkan yaitu kematian.
Namun,
perilaku anak tuna laras yang dianggap paling parah adalah perilaku menyakiti
diri sendiri yang pada ujungnya akan sampai pada bunuh diri. Bunuh diri
biasanya dianggap sebagai akibat dari depresi, tetapi hasil penelitian
menunjukkan bahwa putusnya harapan merupakan faktor yang lebih kuat. Karl
Menninger seorang psikiater Amerika mengatakan bahwa “Bunuh diri sebagai
pembunuhan terbalik karena kemarahan terhadap orang lain diarahkan kepada
dirinya”. Sehingga bunuh diri dilakukan karena kekecewaan mereka terhadap
lingkungan dialihkan kepada dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar