Minggu, 17 November 2013

PERILAKU ANAK TUNA LARAS
Anak tuna aras memiliki perilaku yang berbeda dengan anak normal sebayanya. Ia memiliki gangguan dalam mengendalikan emosi dan tingkah lakunya. Sehingga ia sering menunjukkan perilaku yang agresif. Perilaku agresif merupakan perilaku yang disengaja yang berdampak melukai seseorang atau merusak barang-barang.

Perilaku inilah yang membuat banyak masyarakat mengucilkannya. ia sering mekukan perilaku ini tanpa sebab. Perilaku yang dianggap masyarakat tidak wajar adalah kebiasaannya menyakiti orang lain atau menyakiti diri sendiri yang menyebabkan luka pada tubuh. Luka itu bisa dalam tafar ringan sampai berat. perilaku ini kebanyakan dilakukan oleh penyandang tunalaras tingkat berat, yaitu psikotik, autistik, atau schizopherinik.
Perilaku ini biasa mereka (anak tuna laras) lakukan dengan memakai benda tajam atau dengan tangan kosong (memukul, menampar, membenturkan kepala ke tembok, dll). Tentu perilaku ini sangat berbahaya, karena akibatnya bisa pada luka tubuh yang berat atau pada keadaan yang tidak diinginkan yaitu kematian.
Namun, perilaku anak tuna laras yang dianggap paling parah adalah perilaku menyakiti diri sendiri yang pada ujungnya akan sampai pada bunuh diri. Bunuh diri biasanya dianggap sebagai akibat dari depresi, tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa putusnya harapan merupakan faktor yang lebih kuat. Karl Menninger seorang  psikiater Amerika mengatakan bahwa “Bunuh diri sebagai pembunuhan terbalik karena kemarahan terhadap orang lain diarahkan kepada dirinya”. Sehingga bunuh diri dilakukan karena kekecewaan mereka terhadap lingkungan dialihkan kepada dirinya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar